Friday 24 January 2014

Masjid terunik di Indonesia

Masjid Raya Sumatera Barat atau juga dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang adalah salah satu masjid terbesar di indonesiayang terletak di kecamatan padang utara, kota padang,sumtra barat. Masjid yang pembangunannya masih dalam tahap pengerjaan ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Barat.
Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 oleh gubernur sumatera barat saat itu gamawan fauzi. Pengerjaannya dilakukan dalam beberapa tahap yang terkendala karena hanya mengandalkan dana APBD Sumatera Barat.
Hingga saat ini pemakaian masjid ini untuk aktivitas ibadah belum dapat dilakukan karena ketiadaan fasilitas listrik dan air bersih.Meski tidak rutin, masjid ini sudah difungsikan untuk berbagai kegiatan; tabligh akbar dan pelaksanaan Salat Ied. Selain itu, kegiatan wirid di lingkungan PNS pemerintah provinsi Sumatera Barat dipusatkan di masjid ini.
Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid ini dilakukan pada 21 Desember 2007 oleh Gubernur sumatera barat saat itu, gamawan fauzi. Menurut rencana masjid ini akan memiliki tiga lantai yang diperkirakan dapat menampung sekitar 20.000 jamaah, yakni sekitar 15.000 jamaah di lantai dasar dan selebihnya di lantai dua dan tiga. Masjid ini dibangun di lahan seluas sekitar 40.000 meter persegi dengan luas bangunan utama kurang dari setengah luas lahan tersebut, yakni sekitar 18.000 meter persegi, sehingga menyisakan halaman yang luas. Di halaman tersebut akan dibuat pelataran, tempat parkir, taman, dan tempat evakuasi bila terjadi tsunami (shelter).
Arsitektur masjid ini merupakan hasil rancangan Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain Masjid Raya Sumatera Barat yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada tahun 2007. Secara umum, arsitektur masjid ini mengikuti tipolagi arsitektur minagkabau dengan ciri bangunan berbentuk gonjong, hingga penggunaan ukiran Minang sekaligus kaligrafi pada dinding bagian luar. Selain itu, arsitektur masjid ini juga menggambarkan kejadian peletakan batu hajar aswad dengan menggunakan kain yang dibawa oleh empat orang perwakilan suku di Mekkah pada setiap sudutnya.

No comments:

Post a Comment